Rabu, 04 Juli 2012

Mapala dan Problem Pengkaderan

Berbicara tentang pengkaderan Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam), sebenarnya telah membicarakan tentang satu sistem pola pengajaran dan pananaman ideologi yang sudah dirumuskan. Banyak problem-problem yang bersemayam dalam tubuh PA dalam menerapkan dan mencari bentuk proses pengkaderan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan kader dan juga mampu menjawab setiap problem realitas yang dihadapi oleh kader. 


Tidak heran juga dalam perjalanan Mapala,selain materi2 yg mendasar, materi tambahan pun yang diterapkan dalam proses pengkaderan selalu berubah-ubah. Salah satu persoalan yang sering dihadapi adalah membentuk satu bentuk sistem pengkaderan yang berbasisi lokal adalah masih belum menemukan satu titik terang yang mampu menjawab setiap realitas yang dihadapi oleh kader.

Walaupun sudah tidak bisa terhitung dengan jari bagaimana upaya dari punggawa organisasi untuk merumuskan dan menjawab persoalan tersebut, namun masih banyak sisi-sisi kelemahan dan kekurangannya.

Salah satu problem mengapa sistem pengkaderan selalu dirasakan ada kelemahannya adalah, karena pola pembacaan perkembangan kader tidak bisa di up date setiap saat. Ketika ada problem tentang perkembangan dan kebutuhan kader para punggawa organisasi hampir selalu (80%) membuat punggawa organisasi melakukan pembacaan problem dan kebutuhan kader dari awal. Data base yang sebenarnya telah terbentuk atau yang sudah ada masih belum bisa dioptimalkan sebagai bentuk kelanjutan dalam pembacaan, sehingga pembacaan tersebut dirasakan mengalami stagnasi dalam setiap kali merumuskan satu sistem pengkaderan

Di satu sisi, rumus sistem pengkaderan yang telah terbentuk dalam sebuah modul kaderisasi ternyata masih dipahami pada tingkataan pengurus saja, bahkan lebih ironis lagi bila dipahami oleh ketua umumnya saja. Disini dapat kita rasakan ada satu sistem transformasi pengkaderan pada tingkatan kader masih belum optimal. Selain itu tawaran yang telah diberikan dalam modul masih belum mampu membaca pada tingkatan yang lebih rigid. Pada rumusan pengkaderan yang bersifat informal maupun non formal masih menjadi satu kendala dalam mematrialkan dari rumusan modul yang telah ada, sehingga sistem pada pengkaderan yang bersifat informal maupun non formal masih belum menjadi sebuah sistem yang stabil

0 komentar:

  © MapalaSTIK TM Makassar

Keep Green